Selasa, 02 Februari 2021

Radio

Pemancar AM dan FM

Modulasi Antena penerima mengubah gelombang radio menjadi variasi tegangan yang diberikan pada pesawat penerima (sinyal antena). Informasi suara dimodulamkan pada gelombang pembawa oleh:

(a) variasi amplitudo dari gelombang pembawa dalam irama suara.

(b) variasi frekuensi dari gelombang pembawa dalam irama suara.

Hal pertama dinamakan Modulasi Amplitudo (AM) dan hal yang kedua dinamakan Modulasi Frekuensi (PM). Antena penerima mengubah gelombang pembawa menjadi tegangan bolak-balik yang berfrekuensi tinggi.

Gambar 5.6: sinyal antena modulasi amplitudo ( sumber Daryanto : 2001)

Modulasi amplitudo (AM), amplitudo dari teganagan gelombang pembawa bervariasi dalam irama suara dan frekuensi gelombang pembawanya adalah tetap.

Gambar 5.7: Modulasi frekuensi ( sumber Daryanto : 2001)

Gambar 5.8: Modulasi frekuensi ( sumber Daryanto : 2001)

Prinsip dasar dari pengiriman dan penerimaan gelombang radio dijelaskan berikut ini.

Pada pemancar:

1. Suara diubah ke dalam sinyal listrik (mikrofon) 

2. Sinyal listrik dimodulir oleh arus yang berfrekuensi tinggi yang mempunyai karakteristik radiasi yang baik (modulasi)

3. Gelombang radio dipancarkan dari antena (antena pemancar)

Pada penerima:

1. Gelombang radio ditangkap (antena penerima)

2. Gelombang radio dipilih (tuning)

3. Sinyal suara dipisahkan dari modulasi yang berfrekuensi tinggi (deteksi)

4. Suara direproduksi (dihasilkan lagi) (speaker) 

    Pada stasiun pemancar, musik dan suara diubah ke dalam arus sinyal suara oleh mikrofon yang kemudian dimodulir oleh arus yang berfrekuensi tinggi dan dipancarkan dari antena sebagai gelombang radio (gelombang listrik).

    Di sini digunakan arus yang berfrekuensi tinggi, karena sinyal suara meskipun yang berkekuatan tinggi tidak dapat di pancarkan sebagai gelombang radio dari antena.

    Proses penempatan (penumpangan) sinyal suara pada arus yang berfrekuensi tinggi disebut modulasi. Arus yang berfrekuensi tinggi disebut gelombang pembawa dan sinyal suara disebut gelombang sinyal (sinyal modulasi). Bila gelombang pembawa dimodulir terjadilah gelombang baru yang mencakup gelombang sinyal. Gelombang ini disebut gelombang bermodulasi. Frekuensi stasiun pemancar ditandai dengan frekuensi gelombang Pembawa. Ada dua tipe dasar dari modulasi, yaitu amplitudo modulasi (AM) dan frekuensi modulasi (FM).

1. Modulasi Amplitudo AM 

    Dalam modulasi amplitudo gelombang pembawa dimodulasikan sesuai dengan amplitudo gelombang sinyal. Modulasi amplituo biasanya disingkat dengan AM. Gelombang yang modulir dengan sistem AM biasanya disebut sampul (envelope) dan sesuai dengan amplitudo gelombang sinyal. Dalam bentuk lain, gelombang dari gelombang bermodulasi sesuai dengan amplitudo gelombang sinyal. Bila amplitudo gelombang sinyal kecil, amplitudo gelombang pembawa juga kecil dan sebaliknya. Tinggi rendahnya perubahan amplitudo diungkapkan dengan istilah derajat modulasi. Jika derajat modulasi diungkapkan dalam prestasi disebut modulation ratio (perbandingan modulasi).

2. Modulasi Frekuensi FM 

    Dalam modulasi frekuensi, frekuensi dari gelombang pembawa di modulasikan sesuai dengan amplitudo gelombang sinyal, sedangkan amplitudo gelombang pembawa tetap (tidak berubah). Modulasi frekuensi disingkat dengan FM. Amplitudo gelombang sinyal pada puncak positifnya, frekuensi gelombang pembawa juga menjadi maksimun. Apabila amplitudo gelombang sinyal pada puncak negatifnya, frekuensi gelombang pembawaa menjadi minimun. Dalam hal ini frekuensi gelombang pembawa diubah sesuai dengan amplitudo gelombang sinyal. Perubahan frekuensi yang disebabkan oleh perubahan amplitudo gelombang sinyal disebut frequency deviation atau penyimpangan frekuensi. Perbandingan modulasi dari FM ditentukan / ditetapkan 100% pada penyimpangan menjadi minimun

Posted by Rakhmi Rusdiani On Februari 02, 2021 No comments

0 komentar:

Posting Komentar

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube

    Blogger news

    Blogroll

    About