Radio
Pemancar AM dan FM
Modulasi Antena penerima mengubah gelombang radio menjadi variasi tegangan yang diberikan pada pesawat penerima (sinyal antena). Informasi suara dimodulamkan pada gelombang pembawa oleh:
(a) variasi amplitudo dari gelombang pembawa dalam irama
suara.
(b) variasi frekuensi dari gelombang pembawa dalam irama
suara.
Hal pertama dinamakan Modulasi Amplitudo (AM) dan hal yang
kedua dinamakan Modulasi Frekuensi (PM). Antena penerima mengubah gelombang
pembawa menjadi tegangan bolak-balik yang berfrekuensi tinggi.
Gambar 5.6: sinyal antena modulasi amplitudo ( sumber
Daryanto : 2001)
Modulasi amplitudo (AM), amplitudo dari teganagan gelombang
pembawa bervariasi dalam irama suara dan frekuensi gelombang pembawanya adalah
tetap.
Gambar 5.7: Modulasi frekuensi ( sumber Daryanto : 2001)
Gambar 5.8: Modulasi frekuensi ( sumber Daryanto : 2001)
Prinsip dasar dari pengiriman dan penerimaan gelombang radio
dijelaskan berikut ini.
Pada
pemancar:
1. Suara diubah ke dalam sinyal listrik (mikrofon)
2. Sinyal listrik dimodulir oleh arus yang berfrekuensi tinggi yang mempunyai karakteristik radiasi yang baik (modulasi)
3. Gelombang radio dipancarkan dari antena (antena pemancar)
Pada
penerima:
1. Gelombang
radio ditangkap (antena penerima)
2. Gelombang
radio dipilih (tuning)
3. Sinyal suara dipisahkan dari modulasi yang berfrekuensi tinggi (deteksi)
4. Suara direproduksi (dihasilkan lagi) (speaker)
Pada stasiun pemancar, musik dan suara diubah ke dalam arus
sinyal suara oleh mikrofon yang kemudian dimodulir oleh arus yang berfrekuensi
tinggi dan dipancarkan dari antena sebagai gelombang radio (gelombang listrik).
Di sini digunakan arus yang berfrekuensi tinggi, karena
sinyal suara meskipun yang berkekuatan tinggi tidak dapat di pancarkan sebagai
gelombang radio dari antena.
Proses penempatan (penumpangan) sinyal suara pada arus yang
berfrekuensi tinggi disebut modulasi. Arus yang berfrekuensi tinggi disebut
gelombang pembawa dan sinyal suara disebut gelombang sinyal (sinyal modulasi).
Bila gelombang pembawa dimodulir terjadilah gelombang baru yang mencakup
gelombang sinyal. Gelombang ini disebut gelombang bermodulasi. Frekuensi
stasiun pemancar ditandai dengan frekuensi gelombang Pembawa. Ada dua tipe
dasar dari modulasi, yaitu amplitudo modulasi (AM) dan frekuensi modulasi (FM).
1. Modulasi Amplitudo AM
Dalam modulasi amplitudo gelombang
pembawa dimodulasikan sesuai dengan amplitudo gelombang sinyal. Modulasi
amplituo biasanya disingkat dengan AM. Gelombang yang modulir dengan sistem AM
biasanya disebut sampul (envelope) dan sesuai dengan amplitudo gelombang
sinyal. Dalam bentuk lain, gelombang dari gelombang bermodulasi sesuai dengan
amplitudo gelombang sinyal. Bila amplitudo gelombang sinyal kecil, amplitudo
gelombang pembawa juga kecil dan sebaliknya. Tinggi rendahnya perubahan
amplitudo diungkapkan dengan istilah derajat modulasi. Jika derajat modulasi
diungkapkan dalam prestasi disebut modulation ratio (perbandingan modulasi).
2. Modulasi Frekuensi FM
Dalam modulasi frekuensi, frekuensi
dari gelombang pembawa di modulasikan sesuai dengan amplitudo gelombang sinyal,
sedangkan amplitudo gelombang pembawa tetap (tidak berubah). Modulasi frekuensi
disingkat dengan FM. Amplitudo gelombang sinyal pada puncak positifnya,
frekuensi gelombang pembawa juga menjadi maksimun. Apabila amplitudo gelombang
sinyal pada puncak negatifnya, frekuensi gelombang pembawaa menjadi minimun.
Dalam hal ini frekuensi gelombang pembawa diubah sesuai dengan amplitudo
gelombang sinyal. Perubahan frekuensi yang disebabkan oleh perubahan amplitudo
gelombang sinyal disebut frequency deviation atau penyimpangan frekuensi.
Perbandingan modulasi dari FM ditentukan / ditetapkan 100% pada penyimpangan
menjadi minimun
0 komentar:
Posting Komentar