Jenis Proses Produksi Ditinjau dari Arus Produksi
Terdapat
berbagai jenis proses produksi jika ditinjau dari berbagai segi. Proses produksi
yang dilihat dari aspek arus proses pengolahan bahan mentah sampai menjadi
produk akhir, terbagi menjadi dua proses produksi terus-menerus (continous
process) dan proses produksi terputus-putus (intermitten process).
Faktor-faktor Produksi
Penentuan produksi berdasarkan faktor-faktor seperti:
a. volume atau jumlah produk yang
akan dihasilkan.
b. kualitas produk yang disyaratkan,
c. peralatan yang tersedia
untuk melaksanakan proses.
Tipe proses produksi
Macam tipe proses produksi dari berbagai industri dapat dibedakan
sebagai berikut.
a. Proses produksi yang
terputus-putus (Intermitten Process)
Proses produksi yang terputus adalah kegiatan produksi yang dilakukan dengan alat multiguna. Dengan menggunakan alat multiguna, kegiatan produksi dapat dilakukan secara fleksibel. Proses produksi terputus-putus dapat ditemui di dalam usaha berbasis pelayanan, misalnya usaha reparasi komputer. Dalam usaha penyedia jasa reparasi komputer, pihak produsen melakukan proses produksi sesuai pesanan konsurnen, sehingga akan tercipta proses produksi yang berbeda-beda.
1) ciri produksi yang terputus-putus
Sifat-sifat
atau ciri-ciri dari proses produksi yang terputus-putus (intermitten process
manufacturing) sebagai berikut:
a) Biasanya produk yang dihasilkan
dalam jumlah yang sangat kecil namun dengan banyak variasi (sesuai pesanan)
b) Penyusunan peralatan dilakukan
berdasarkan fungsi peralatan tersebut.
c) Mesin-mesin yang dipakai biasanya
bersifat multiguna, misalnya obeng untuk melakukan reparasi berbagai macam
barang.
d) Oleh karena sifatnya yang multiguna,
maka operator mesin memiliki pengaruh yang besar.
e) Proses produksi tidak akan terhenti
walaupun terjadi kerusakan atau terhentinya salah satu mesin atau peralatan.
2) Kelemahan produksi terputus-putus
Kekurangan/kerugian
proses produksi yang terputus-putus sebagai berikut.
a) Sulit
untuk dilakukan penjadwalan proses produksi karena urutan pekerjaan yang banyak
sekali di dalam memproduksi satu macam produk. Selain itu, dibutuhkan banyak
sistem penjadwalan karena pasti akan terdapat perbedaan pesanan konsumen.
b) Oleh
karena banyaknya proses penjadwalan proses produksi, maka pengawasan produksi
(production control) dalam proses produksi terputus-putus akan sangat sukar
dilakukan.
c) Biaya
tenaga kerja dan biaya pemindahan bahan sangat tinggi, karena banyak
dipergunakannya tenaga manusia dan tenaga yang dibutuhkan adalah tenaga yang
ahli dalam pengerjaan produk tersebut.
3) Keuntungan dari produksi terputus-putus
Dibalik
kelemahannya, ternyata produksi terputus menyimpan keuntungan yang cukup
signifikan. Kebaikan/kelebihan dari proses produksi yang terputus-putus
sebagai berikut.
a) Mempunyai sistem garansi yang tinggl
dalam menghadapi perubahan produk dengan variasi yang cukup
besar. Fleksibilitas ini diperoleh terutama dari:
(1) Sistem penyusunan peralatan (lay
out) nya yang berbentuk proses tata letak.
(2) Jenis mesin yang digunakan dalam
proses yang bersifat umum (general purpose machines).
(3) Sistem pemindahan bahan yang tidak
menggunakan tenaga kerja mesin tetapi tenaga manusia.
b) Oleh karena mesin-mesin yang
digunakan dalam proses bersifat umum, maka biasanya dapat diperoleh dari uang
dalam investasi mesin-mesin, sebab harga mesin-mesin ini lebih murah dari
mesin-mesin yang khusus (special purpose machines).
c) Proses produksi tidak mudah terhenti
akibat kerusakan atau kemacetan di suatu proses tempat / tingkat.
b. Proses produksi yang kontinu
(continuous process)
Produksi kontinu adalah suatu metode
proses produksi di mana proses berlangsung secara terus-menerus tanpa terhenti.
Proses produksi secara kontinu dilakukan pada industri dengan skala produksi
besar. Pada proses produksi secara kontinu umum digunakan sistem yang
terotomatisasi.
1) Kelemahan produksi kontinu
Kekurangan /
kerugian proses produksi yang terus menerus (continuous manufacturing) sebagai
berikut
a. Ada kesukaran untuk menghadapi
perubahan produk yang melayani oleh konsumen atau pelanggan. Jadi proses
produksi seperti ini khusus untuk menghasilkan produk- produk sebagai berikut.
(1) Permintaan (demand) nya besar dan
stabil.
(2) Gaya produknya tidak mudah
berubah.
b. Proses produksi mudah terhenti,
karena apabila terjadi kemacetan di suatu tempat/ tingkat proses (di awal, di
tengah atau di belakang), maka kemungkinan seluruh proses produksi akan
terhenti yang disebabkan adanya hubungan saling hubungan dan urut-urutan antara
masing-masing tingkat proses.
c.Terjadi kesukaran dalam menghadapi
perubahan tingkat permintaan, karena biasanya tingkat produksi (rate of
production) nya telah ditentukan dan bersifat permanen.
2) Kelebihan proses produksi kontinu
Kebaikan/kelebihan
proses produksi yang terus menerus (continuous manufacturing) sebagai berikut.
a. Dapat diperoleh tingkat biaya
produksi per unit (unit production cost) yang rendah dengan volume yang
dihasilkan cukup besar dan terdapat standarisasi produk.
b.Dapat dikuranginya
pemborosan-pemborosan dari pemakaian tenaga manusia, karena sistem pemindahan
bahan yang menggunakan tenaga mesin/listrik.
c. Biaya tenaga kerja (labor cost) nya
rendah, karena jumlah tenaga kerjanya yang sedikit dan tidak memerlukan tenaga
yang ahli (cukup yang setengah ahli) dalam pengerjaan produk yang
dihasilkan.
d. Biaya pemindahan bahan di dalam pabrik juga lebih rendah, karena jarak antara mesin yang satu dengan mesin yang lain lebih pendek dan pemindahan tersebut digerakkan dengan tenaga mesin (mekanisasi).
Produksi berulang atau produksi berulang adalah kegiatan produksi mana produksi dilakukan secara berulang ulang dalam rentang waktu yang ditentukan.
d. Proses produksi campuran
Proses
produksi campuran merupakan proses praduksi yang menggabungkan fungsi proses
Intermitten process, continuous process serta repetitive process.
Proses produksi campuran adalah proses produksi mana produksi yang dibuat
adalah membuat barang vang berbeda beda setiap hari. Proses ini dilakukan untuk
mengantisipasi permintaan konsumen vang banyak. Proses produksi campuran
biasanya berupa partai kecil. Pemroduksi dengan metode produksi campuran
harus memiliki pengetahuan produksi bermacam-macam barang/jasa. Selain
itu, mereka juga dituntut untuk cekatan, sehingga produksi akan dapat selesai
sesuai dengan jadwal pengiriman.
0 komentar:
Posting Komentar