Definisi Prototype
Manfaat Prototype
1) Prototype dapat digunakan sebagai alat uji dan
penyempurnaan suatu desain produk barang/jasa
Mungkin ide kita akan bekerja dengan
sempurna dalam semua aspek perencanaan. Namun, ketika kita mulai mewujudkannya
secara fisik, maka kita akan menemukan kekurangan dalam bentuk produk yang kita
buat. Itulah sebabnya prototype dapat digunakan untuk menguji fungsionalitas
ide kita. Kita tidak akan pernah tahu apa yang salah dengan ide yang kita
ciptakan sampal kita mengeksekusinya menjadi bentuk yang nyata
2) Prototype berfungsi untuk menguji performa
produk barang/jasa
Prototype
berfungsi untuk menguji performa berbagai bentuk perencanaan. Dari sana kita
lihat apakah hasiinya cukup kuat dan berestetika tinggi. Jika performa bagus
maka tentu konsumen akan menyukai dan membelinya.
3) Prototype merupakan alat bantu deskripsi sebuah
produk barang/jasa
Dengan
adanya prototype, kita akan lebih mudah dapat mendeskripsikan bentuk produk
kita. Contohnya, dengan prototype, kita akan mengelahui berbagai macam jenis
dan motif produk kreatif yang dibuat
4) Prototype dapat membuat orang lain menganggap
serius bisnis kita
Ketika
kita berbisnis suatu produk barang/jasa dengan memiliki banyak desain/
prototype produk maka membuat bisnis kita terkesan sangat serius dan pihak
pembeli sangat antusias dalam bermitra dengan kita. Akibatnya, kita akan
dipandang sebagai wirausaha yang profesional yang memiliki tujuan nyata, bukan
hanya seorang penemu dengan ide yang potensial.
Proses Desain Prototype
Adapun
proses desain ini meliputi beberapa tahapan sebagai berikut:
1) Tahap mengumpulkan ide
Tahap mengumpulkan ide biasanya
dilakukan dengan teknik brainstorming yaitu tekni mnlakukan diskusi dan diambil
kesimpulan terbaik untuk menetapkan sebuah konsep dan motif produk yang kita
inginkan dan akan disukai pembell.
2) Tahap perumusan anpek aspek fisik dalam usaha
produk barang/jasa
Tahap perumusan aspek-aspek fisik, seperti bahan yang dipakai, pemilihan tempat dalam mencetak, aspek cuaca untuk mangeringkan cetakan dan lain sebagainya.
3) Tahap pendesainan
Pada tahap ini dibuat sebuah desain produk barang/jasa yang akan dibuat. Setelah selesai dibuat desaln maka dibuat desain cetakan lalu dibuat cetakan yang nyata untuk membuat produk kreatif tersebut.
Konsep desain pangemasan sebagai bentuk marketing
Pengemasan usaha produk suatu
barang pada dasarnya menjadi media marketing bagi suatu usaha. Pengemasan
merupakan komponen penting untuk lebih membuat suatu badan usaha menjadi
menarik dan tentu saja dapat menggaet calon konsumen. Sebagai contoh, dalam
usaha suatu produk kita dapat membuat kemasan konsep layanan oleh pegawai atau
karyawan yang ramah, santun dan mampu menjual produk dengan baik kepada
pembeli.
Batasan batasan dalam membuat prototype produk barang/jasa
Para ahli dan spesialis
pembuat prototype produk kreatif barang/jasa berusaha memahami keterbatasan
prototype dalam mensimulasikan karakteristik desain suatu produk kreatif
tersebut. Penting untuk dipahami. bahwa sesual dengan definisinya, prototype
akan menjadi representasi komponen dalam suatu produk akhir, termasuk dalam hal
ini produk yang bersitat jasa pengiriman serta pemasangannya Karena perbedaan
dalam aspek fisik, proses dan kesesuaian desain, maka pasti terdapat
kemungkinan kegagalan sebuah prototype dalam menunjukkan performa seperti yang
diharapkan oleh pembuatnya. Namun, terdapat pula kasus kasus yang menyatakan
bahwa sebuah prototype memiliki performa lebih unggul daripada produk akhir,
karena prototype sendiri seringkal mengungguli produk akhir.
Secara umum, dapat
diperkirakan bahwa biaya produksi protolype akan lebih besar daripada biaya
produk akhir karena adanya inefisiensi sumber daya dan proses, Prototype juga
digunakan untuk merevisi desain untuk mengurangi biaya melalui jalan optimasi
dan penyempurnaan.
Pengujian proptotype juga
dapat digunakan untuk mengurangi risiko apabila suatu produk abir tidak bekerja
sesuai dengan yang diharapkan. Namun prototype tetap saja tidak mampu
mengurangi segala risiko, Terdapat keterbatasan atas kemampuan prototype agar
sesuai dengan kinerja produk akhir.
Untuk itu, setelah
melakukan pengujian dengan prototype, para pihak yang terlibat dalam pembuatan
usaha produk kreatif akan saling berdiskusi untuk membahas tata cara mengakali
keterbatasan yang mungkin muncul dalam badan usaha yang mereka buat.
Membangun suatu desain produk kreatif secara penuh seringkali menelan biaya yang besar dan memakan banyak waktu, terutama bila pembuatan desain penuh tersebut diulang beberapa kali untuk mencari tahu apa masalahnya dan cara mengatasinya. Sebagai alternatif, pembuatan prototype secara cepat atau teknik pengembangan aplikasi secara cepat akan digunakan dalam pembuatan prototype untuk pengujian awal suatu produk. Komponen yang diujikan pun biasanya hanya sebagian dari komponen produk pada tahap akhir Dengan menggunakan teknik tersebut, seorang wirausahawan, khususnya dalam bidang produk kreatif, vapat menguji komponen komponen desain secara cepat dan murah sebelum melakukan pengujian pada desain secara penuh.
Link Tugas 8
0 komentar:
Posting Komentar