Apa itu Perakitan Produk??
Pada bagian ini, kita akan membahas mengenai penerapan
proses produksi dalam bidang barang. Tentu saja setiap perusahaan memiliki
penerapan produksi yang berbeda-beda. Namun, kali ini kita akan mengambil
contoh produksi pada produk barang yaitu hardware komputer.
Proses manufaktur perangkat keras adalah proses yang
memiliki banyak langkah dan tingkatan, mulai dari konsep sampai produksi
massal. Semua langkah tersebut harus dilaksanakan dengan sempurna dan tanpa
kesalahan sedikitpun. Namun, seiring berjalannya waktu, proses tersebut menjadi
semakin mudah. Berkembangnya alat alat seperti Arduino (alat pencipta
prototype) dan printer 3 dimensi akan membuat kegiatan manufaktur terasa mudah.
Namun tetap saja, proses manufaktur produk perangkat keras adalah proses yang tidak mudah. Sebagai gambaran, proses yang dibutuhkan untuk membangun prototype sampai menuju fase produksi massal membutuhkan waktu 4-6 minggu. Dalam manufaktur dan perakitan perangkat keras, membangun satu atau dua prototype membutuhkan waktu yang lebih lama dari produksi massal produk lainnya. Tingginya permintaan untuk berinovasi menjadi salah satu penyebab sulitnya membangun. prototype perangkat keras.
Berbagai perusahaan perangkat keras menamai proses produksi pada produk perangkat keras gengan nama berbeda-beda. Namun, semua nama tersebut dapat dikerucutkan menjadi proses-proses berikut:
1. Tooling
Dalam produksi perangkat keras yang mengikutsertakan
plastik sebagai bagian dari komponennya, maka mesin injeksi molding mutlak
harus dimiliki. Dalam proses injeksi molding, plastik cair yang diberi tekanan
besar akan diletakkan pada cetakan dari bahan metal sesuai dengan cetakan yang
dinginkan oleh perusahaan. Plastik dikeluarkan dari cetakan berbahan metal
ketika plastik tersebut mendingin dan mengeras. Menceptakan cetakan dari
plastik memakan waktu yang cukup lama. Selain itu, kita harus memerlukan
peralatan lain jika kita ingin mencetak bahan yang bukan berasal dari plastik.
2. EVT
EVT adalah langkah untuk memperbaiki cetakan pada yang
dilakukan pada fase tooling. Selain perbaikan, cetakan tersebut akan mengalami
uji coba. EVT adalah singkatan dari engineering validation process. EVT adalah
proses dimana perakitan dimulai dengan meng-gunakan bagian bagian asli, bukan
bagian-bagian prototype. Maka, pihak perusahaan akan mendapatkan kesan pertama
dari produk tersebut, kesalahan-kesalahan apa yang masih ada dalam produk
tersebut yang selanjutnya akan menjalani proses perbaikan. Proses EVT sendiri
akan memakan waktu 6 minggu.
3. DVT
Selelah kita
melewati proses EVT dan memastikan bahwa komponen-komponen perangkat keras
berfungsi sebagaimana mestinya, kita akan masuk kepada proses DVT atau Design
Validation Propess. Pada fase ini, kita akan melakukan ulasan mengenai desain
produk, melakukan uji coba tahap akhir dan menyusun rencana lini perakitan.
Fase DVT membutuhkan waktu. Kita tidak boleh meninggalkan fase DVT sampai kita
secara benar-benar yakin mampu melakukan manufaktur dan lini perakitan atas
komponen-komponen yang lulus dari tes tahap awal sampai tahap akhir. Proses ini
akan memerlukan produksi komponen dan perbaikan secara berulang-ulang.
Biasanya, proses DVT memakan waktu 6 minggu.
4. PVT
Setelah melewati proses EVT dan DVT, kita akan masuk
ke fase selanjutnya, yaitu fase PVT. PVT adalah kepanjangan dari Production
Validation Test. Pada fase ini, kita sudah bisa melakukan produksi atas
komponen yang sudah lulus uji. Dalam proses ini, yang mengalami uji coba bukan
produknya, tapi perencanaan lini perakitan dan proses produksi. Pada fase PVT,
kita harus mampu memperbaiki lini perakitan dan proses produksi, Kita harus
mampu menentukan proses mana yang memerlukan cabang, kelemahan dari lini
perakitan tertentu, dan lain-lain. Segala macam kambatan dalam lini perakitan
dan proses produksi harus diselesaikan di dalam fase PVT.
0 komentar:
Posting Komentar