Senin, 01 Maret 2021

Laporan Biaya Produksi

   Laporan biaya produksi disebut pula sebaga laporan harga pokok produksi. Perhitungan laporan biaya produksi ini mengutamakan perhitungan 3 hal yaitu:

1) Data produksi. Dibuat pelaporan mengenai rincian jumlah produk yang melalui proses pembuatan, jumlah produk yang telah selesai diproduksi, serta keseluruhan jumlah produksi yang dihasilkan dari awal sampai akhir dalam suatu periode. 

2) Biaya yang dibebankan. Dibuat pelaporan mengenai rincian harga satuan per produk / per barang yang didalamanya telah meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan overhead pabrik.

3) Perhitungan harga pokok. Dibuat pelaporan mengenai rincian harga pokok ketika produk telah selesai diproduksi, dan memasuki departemen produksi, hingga memasuki gudang penemepatan produk yang telah selesai diproduksi. Harga pokok produksi berfungsi sebagai dasar dalam menentukan harga jual. Untuk menetapkan harga jual, penting bagi perusahaan untuk mengetahui besarnya biaya yang dibutuhkan untuk memproduksi batang yang akan dijual. Biaya tersebut sring disebut sebagai harga pokok produksi.

Unsur – Unsur Biaya Produksi

Biaya produksi dapat meliputi unsur-unsur sebagai berikut:

1)  Bahan Baku Langsung (Direct Material)

        Semua bahan baku yang secara fisik bisa diidentifikasi sebagai bagian dari barang jadi dan yang dapat ditelusuri pada barang jadi itu dengan cara yan sederhana dan ekonomis, atau merupakan setiap baha baku yang menjadi bagian yang tak terpisahkan dari produk jadi.sebaai contoh, dalam membuat pakaina pria, kain merupakan bahan langsung.

2) Tenaga Kerja Langsung (Direct Labour)

      Tenaga kerja yang melakukan konversi bahan baku langsung menjadi produksi jadi dan dapat dibebankan secara layak ke produk tertentu atau merupakan upah yang diperoleh pekerja yang mengubah bahan dari keadaa mentah menjadi produk jadi. Sebagai contoh, upah yang dibayarkan kepada pekerja pabrik pakaian yang memotong kain dan menjahit hasil potongan tersebut aalah biaya tenaga kerja langsung.

3)  Overhead pabrik (Factory Overhead)

           Terdiri atas semua biaya manufaktur yang tidak ditelusuri secara langsung ke output tertentu. Overhead pabrik biasanya memasukkan semua buiaya manufaktur kecuali bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung. Terkadang biaya ini disebut sebagai overhead produksi (manufacturing overhead) atau beban pabrik (factory burden). Penekanannya disini adalah pada istilah biaya produksi. Sebagai contoh, upah pengendali persediaan adalah overhead pabrik. Namun, gaji seorang tugas penjualan merupakan beban pemasaran.

      Elemen-elemen dari biaya Overhead Pabrik yaitu:

      a)      Biaya bahan baku idak langsung

      b)      Biaya tenaga kerja tidak langsung

      c)      Biaya depresiasi dan amortisasi aktiva tetap

      d)      Biaya reparasi dan pemeliharaan mesin

      e)      Biaya lisrtik dan air pabrik

      f)       Biaya asuransi

      g)      Operasi lain-lain

      Perusahaan perlu mengkalkulasikan biaya produksi sebagai dasar perhitungan harga pokok produksi. Dalam menentukan harga pokok produksi perusahaan dapat menggunakan dua metode yaitu full costing dan variable costing. Pada metode full costing semua biaya produksi diperhitungkan baik yang bersifat variabel maupun yang bersifat tetap. Biaya-biaya produksi tersebut yaitu terdiri  dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik baik yang bersifat variabel maupun tetap sedangkan pada metode variable costing biaya produksi yang diperhitungkan hanyalah yang bersifat variabel saja.

      Metode penentuan harga pokok produksi adalah cara memperhitungkan unsur-unsur biaya ke dalam harga pokok roduksi. Dalam memperhitungkan unsur-unsur biaya ke dalam harga pokok produksi terdapat dua pendekatan, yaitu full costing dan variable costing.

           1)      Full Costing

Full Costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang memperhitungan semua unsur biaya produksi ke dalam harga pokok produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik, baik yang berperilaku variabel maupun tetap ditambaha dengan biaya nonproduksi (biaya pemasaran dan biaya adminsitrasi dan umum). Dengan demikian harga pokok produksi menurut full costing terdiri dari unsur biaya produksi.

           2)      Variable Costing

Variable Costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang hanya memperhitunkan biaya produksi yang berperilaku variable ke dalam harga pokok produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik variabel ditambah dengan biaya nonproduksi variabel (biaya pemasaran variabel dan biaya administrasi dan umum variable) dan biaya terdiri.


       Kerjakan tugas berikut ini: Tugas 12
Posted by Rakhmi Rusdiani On Maret 01, 2021 No comments

0 komentar:

Posting Komentar

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube

    Blogger news

    Blogroll

    About