Selasa, 04 Agustus 2020

Apa itu Peluang Usaha?

Peluang usaha terdiri dari dua kata, Peluang dan Usaha. 
Peluang berarti kesempatan, dan usaha berarti upaya untuk mencapai tujuan yang diinginkan dengan berbagai daya atau sumber daya yang dimiliki. Secara sederhana peluang usaha merupakan suatu kesempatan yang dimiliki oleh seseorang untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai dengan menggunakan sumber daya yang miliki.  

Seorang wirausaha harus berfikir tentang seperti apa peluang usaha yang baik itu. Berikut adalah ciri-ciri peluang usaha yang baik. 
1. Bersifat orisinil
2. Harus dapat mengantisipasi peruabahan persaingan dan kebutuhan pasar
3. Sesuai dengan minat 
4. Tingkat kelayakan usaha teruji 
5. Bersifat ide kreatif 
6. Ada keyakinan untuk mewujudkan 
7. Ada rasa senang saat menjalankan 

Adakah Risiko Dalam Usaha?

Risiko dan peluang usaha selalu berjalan beringingan. Layaknya jeli dalam ,elihat peluang usaha, berani mengambil risiko adalah hal yang prinsip dan wajar dalam merealisasikan potensi sendiri sebagai wirausaha.
Secara umum risiko dibagi menjadi 5 jenis, yaitu sebagi berikut:

1. Risiko Teknis (Kerugian)
Risiko ini terjadi akibat wirausaha ketidakmampuan seorang wirausahawan atau yang mengoorganisir usaha dalam mengambil keputusan risiko yang dapat sering terjadi berhubungan dengan hal berikut ini. 
    1) Biaya produksi yang tinggi (inefisien). 
    2) Risiko karena adanya pemogokan karyawannya, akibat kesejahteraan kurang diperhatikan, 
    3) Pemakaian sumber daya yang tidak seimbang (tenaga kerja banyak).
    4) Terjadi kebakaran akibat keteledoran dan kurang kecermatan. 
    5) Terjadi pencurian atau penipuan karena pengawasan yang kurang baik .
    6) Terus-menerus mengalami kerugian karena biaya membengkak dan harga jual tidak berubah. 
    7) Penempatan tenaga kerja yang kurang tepat sehingga produktivitas kerja menurun. 

Risiko macam demikian dapat diatasi dengan melakukan hal-hal berikut ini.
    1) Seorang wirausaha menambah pengetahuan tentang hal berikut ini. 
        a) Keterampilan teknis (technological skill), 
        b) Kemampuan mengorganisasi (organizational skil),
        c) Kemampuan memimpin (managerial skill), 
    2) Membuat strategi yang terarah untuk masa depan. Tujuan dari strategi ini sebagai berikut: 
        a) Untuk tetap memperoleh kuntungan. 
        b) Hari depan yang lebih baik dari sekarang (usaha berkembang). 
        c) Agar tetap bertahan (survive). 
    3) Mengalihkan kerugian pada perusahaan asuransi. 

2. Risiko Pasar
Risiko ini terjadi akibat produk barang/jasa yang dihasilkan kurang laku atau tidak laku di pasar. Hal-hal yang merupakan risiko bagi para pembisnis yang mengakibatkan barang produk barang/jasa tidak laku dijual sebagai berikut. 
    1) Adanya perkembangan teknologi. 
    2) Adanya tindakan atau peraturan baru yang berwajib.
    3) Adanya pencurian, kecelakaan dan kebakaran. 

Berikut adalah upaya yang dapat ditempuh untuk mengantisipasi risiko ini. 
    1) Mengadakan inovasi (product innovation), yaitu membuat disain baru dari produk barang! jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat luas. 
    2) Mengadakan penelitian pasar (market research) dan memperoleh informasi pasar secara berkesinambungan.

3. Risiko di luar kemampuan manusia (force major) 
Biasanya cara ini memerlukan dana yang besar dan hanya layak untuk Risiko ini terjadi di luar kuasa manusia seperti bencana alam, gempa bumi, tanah longsor, tsunami, kebanjiran. Karena kemungkinan terjadinya sangat kecil, risiko ini dianggap tidak ada. Untuk mengalihkan risiko ini dapat memanfaatkan jasa asuransi. 

4. Risiko riil 
Risiko riil adalah risiko yang terlihat, bisa dihitung, bisa diantisipasi dan bisa dihindari. Berikut adalah hal-hal yang termasuk ke dalam risiko ril. 
    1) Kehilangan modal 
    2) Kehilangan kesempatan 
    3) Kehilangan mata pencaharian
 

5. Risiko psikologis 
Risiko psikologis adalah risiko yang tidak terlihat, tidak terhitung, bisa diantisipasi tapi belum tentu bisa dihindarkan, Berıkut adalah hal-hal yang termasuk ke dalam risiko psikologis. 
    1) Kehilangan reputasi (hilang muka, nama besar, citra) dan risiko menanggung malu. 
    2) Kehilangan kepercayaan pada diri sendiri dan orang lain 
    3) Kehilangan perasaan (potent) atsu mampu menyebabkan hilangnya rasa percaya diri. 
    4) Kehilangan jati diri. 
    5) Kehilangan motivasi dan lain sebagainya.



Posted by Rakhmi Rusdiani On Agustus 04, 2020 No comments

0 komentar:

Posting Komentar

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube

    Blogger news

    Blogroll

    About