Kamis, 22 April 2021

Selesaikan seluruh tugas (tugas 10-14) dengan link berikut ini:

Link Tugas 10

Link Tugas 11

Link Tugas 12

Link Tugas 13

Link Tugas 14


Tanggal 30 April 2021 akan diadakan Ulangan Harian, silahkan pelajari Materi Pertemuan 12, 13 dan 14!

Posted by Rakhmi Rusdiani On April 22, 2021 No comments READ FULL POST

Kamis, 08 April 2021

TUGAS

Sebutkan dan jelaskan 7 metode pengujian prototipe produk yang direkomendasikan!

Tata cara mengerjakan tugas:

1. Kerjakan tugas di buku catatan anda.
2. Kumpulkan tugas dengan memberikan bukti foto hasil jawaban anda dan kirim melalui link google form berikut ini: Pengumpulan Tugas 14
3. Pengumpulan tugas maksimal 24 jam setelah jam pelajaran selesai
Posted by Rakhmi Rusdiani On April 08, 2021 No comments READ FULL POST

Langkah-Langkah Metode Pengujian Prototipe Barang/Jasa

Pengujian prototipe mengumpulkan respon langsung terhadap deskripsi prototipe produk dari pelanggan potensial di dalam target pasar. Pengujian prototipe berbeda dengan seleksi prototipe dalam hal pengumpulan data secara langsung dari pelanggan dan lebih sedikit mengandalkan penilaian yang dibuat oleh tim pengembang. Pengujian prototipe dapat meyakinkan bahwa kebutuhan pelanggan telah dipenuhi oleh prototipe produk.

Metode pengujian prototipe produk yang direkomendasikan ada 7,yaitu:

1)   Mendefinisikan Maksud dari Pengujian Prototipe

Anggota tim secara eksplit menuliskan pertanyaan yang ingin dijawab melalui pengujian. Pada dasarnya merupakan eksperimen yang artinya adalah penting untuk merancang eksperrimen yang efektif.

2)   Memilih Populasi Survei

Asumsi yang mendasari mencerminkan target pasar dari sebuah produk. Karena kalau populasi survei menujukan sikap antusias/tidak antusias terhadap produk terhadap target, karena itu tim harus memilih populasi survei yang mencerminkan target pasar yang sebenarnya.

3)   Memilih Format Survei

Format survei yang biasa digunakan dalam pengujian prototipe dapat berupa interaksi langsung (face to face interaction), telepon, lewat surat yang dikirimkan melalui jasa pos, surat elektronik dan maupun internet. 

4)   Mengkomunikasikan Prototipe

Pilihan format survei sangat berkaitan dengan bagaimana prototipe akan dikomsumsikan.

a)      Uraian verbal

b)      Sketsa

c)      Foto dan gambar

d)      Storyboard

e)      Video

f)       Simulasi

g)      Multimedia interaktif

h)      Model fisik


5)   Mengukur Prototipe Pelanggan

Sebagian survei pengujian prototipe dimulai dengan mengkomsumsikan prototpe produk dan kemudian mengukur respon pelanggan. Respon pelanggan biasanya diukur dengan meminta pelanggan untuk memilih salah satu dari 2/lebih prototipe alternatif,atau dapat melalui pertanyaan sebagai berikut:

1.    Pasti membeli

2.    Kemungkinan akan membeli

3.    Ragu-ragu antara mungkin dan tidak membeli

4.    Mungkin tidak membeli

5.    Pasti akan membeli


6)   Menginterprestasikan Hasil

Jika tim tertarik untuk membandingkan dua atau lebih prototipe, interprestasi hasilnya dapat dilakukan secara langsung

7)   Merefleksikan Hasil dan Proses

Manfaat utama dari pengujian prototipe adalah memperoleh umpan balik dari pelanggan potensial. Pandangan kualitatif yang dilakukan melalui suatu diskusi terbuka dengan responden tentang prototipe-prototipe yang diusulkan mungkin merupakan hasil yang paling penting dari pengujian prototipe, terutama pada awal pengembangan.

 

Posted by Rakhmi Rusdiani On April 08, 2021 No comments READ FULL POST

Senin, 15 Maret 2021

TUGAS

Buatlah rangkuman materi pertemun 13!

Tata cara mengerjakan tugas:

1. Kerjakan tugas di buku catatan anda.
2. Kumpulkan tugas dengan memberikan bukti foto hasil jawaban anda dan kirim melalui link google form berikut ini: Pengumpulan Tugas 13
3. Pengumpulan tugas maksimal 24 jam setelah jam pelajaran selesai
Posted by Rakhmi Rusdiani On Maret 15, 2021 No comments READ FULL POST

Proses Pengujian Produk Baru

Pengujian produk baru bertujuan untuk memberikan penilaian yang lebih rinci tentang peluang sukses produk baru, mengidentifikasi berbagai penyesuaian akhir yang diperlukan untuk produk, dan menetapkan berbagai elemen penting dalam program pemasaran yang akan dipakai untuk memperkenalkan produk dipasar. Secara umum, terdapat 4 (empat) kegiatan dalam pengujian produk baru, yaitu sebagai berikut:

1. Technical Testing (Pengujian Teknis)

Yaitu dengan cara membuat prototipe yang approximation (perkiraan) produk akhir. Pengujian atas kinerja produk prototipe dapat menghasilkan sejumlah informasi penting tentang product shelf life (usia pajang produk), tingkat keusangan produk, masalah yang timbul dari pemakaian atau konsumsi yang tidak seharusnya, potensi kerusakan yang memerlukan penggantian, dan jadwal pemeliharaan yang tepat. Masing-masing dari jenis informasi tersebut dapat mempunyai dampak biaya terhadap pemasaran produk.

 

2.Pengujian Preference and Satisfaction Testing (Preferensi dan Kepuasan)

Dipakai untuk menetapkan elemen-elemen yang akan dirancang dalam rencana pemasaran serta untuk membuat tafsiran penjualan awal produk baru. Secara umum terdapat dua cara utama yang dibutuhkan dalam tipe pengujian ini, yaitu pertama meminta konsumen untuk menggunakan sebuah produk selama jangka waktu tertentu, dan kemudian mereka diminta untuk menjawab beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan preferensi serta kepuasan mereka.Kedua, melaksanakan "blind test" yang sedemikian rupa sehingga konsumen dapat membandingkan berbagai macam alternatif produk tanpa mengetahui nama merek atau produsennya. Pada dasamya, pengujian preferensi dan kepuasan akan memberikan sejumlah manfaat pokok, antara lain sebagai berikut:

a)  Uji preferensi aktual dan uji teknis bisa memberikan dasar klaim yang obyektif untuk keperluan promosi, terlebih apabila perusahaan ingin menyajikan superioritas dalam hal persepsi konsumen atas keunggulan spesifik pada produk perusahaan dari pada pesaing.

b)   Estimasi tingkat pembelian ulang sangat penting untuk memperkirakan pangsa pasar jangka panjang. Oleh karena itu hasil yang kurang bagus pada uji ini dapat berakibat pada pembatalan peluncuran produk maupun perancangan ulang produk baru.

c)  Meskipun penerimaan pasar atas produk baru ditentukan oleh semua elemen program pemasaran, tetapi berbagai kasus menunjukkan bahwa skor yang tinggi dalam dimensi kinerja produk menggambarkan bahwa ide produk yang bersangkutan sebaiknya dilanjutkan pada tahap pengembangan produk baru selanjutnya.

d)  Uji preferensi pada umumnya dapat memberikan signal awal terbaik terhadap kemungkinan terjadinya kanibalisasi produk.


3.  Simulated Test Markets atau Laboratory Test Markets (Pengujian Pasar Simulasi)

    Yaitu prosedur riset pemasaran yang dibuat untuk memberikan gambaran yang murah dan cepat tentang pangsa pasar yang bisa diharapkan dari produk baru. Beberapa model yang dapat dipakai antara lain BASES, DESIGNOR, ASSESSOR, dan LITMUS.

 

4.    Test Markets (Pengujian Pasar)

Yaitu perusahaan akan menawarkan sebuah produk untuk dijual diwilayah pasar terbatas yang sebisa mungkin dapat mewakili keseluruhan pasar dimana produk itu nantinya akan dijual. Secara prinsip, terdapat perbedaan yang signifikan antara metode pengujian pasar untuk produk konsumen dan produk bisnis/industrial. Didalam pengujian produk konsumen, perusahaan akan berusaha mengestimasi empat variabel, yakni product trial (percobaan produk), first repeat (pengulangan pembelian pertama), adopsi produk, serta frekuensi pembelian. Tentunya perusahaan menginginkan bahwa semua variabel-variabel tersebut menunjukkan tingkat yang tinggi. Metode pokok untuk menguji pasar produk konsumen, adalah sebagai berikut:

a)   Sales Wave Research

Dalam metode sales wave research, konsumen yang pada awalnya mencoba sebuah produk secara gratis ditawarka lagi produk tersebut atau produk pesaing, dengan harga yang lebih murah. Kemudian perusahaan akan memperhatikan berapa kali konsumen memilih produk perusahaan serta tingkat kepuasan mereka. Metode ini juga mencakup usaha untuk mempresentasikan pada konsumen satu ataupun beberapa konsep iklan dalam bentuk kasar untuk mengamati dampaknya terhadap pembelian ulang.

b)   Simulated Test Marketing

Metode ini memerlukan 30 sampai 40 pembeli yang qualified dipusat pertokoan ataupun tempat-tempat lainnya. Perusahaan akan menanyakan beberapa hal kepada mereka, berhubungan dengan awareness dan preferensi mereka terhadap berbagai merek pada jenis produk tertentu. Mereka bisa saja diundang untuk menyaksikan iklan singkat, termasuk didalamnya yang sudah terkenal ataupun yang masih baru. Lalu dalam penayangan iklan tersebut disisipkan iklan produk baru. Kemudian konsumen akan diberi sejumlah uang lalu diminta untuk datang ke sebuah toko khusus dimana mereka bisa membelanjakan uang yang sudah diberikan tersebut sesuai kebutuhan.


c)    Controlled Test Marketing

Metode ini memungkinkan perusahaan untuk menguji pengaruh faktor dalam toko dan iklan terbatas pada perilaku pembelian konsumen tanpa harus melibatkan konsumen itu sendiri secara langsung. Sampel konsumen akan diwawancarai untuk mendapatkan kesan mereka terhadap produk yang bersangkutan. Perusahaan tidak harus memberikan potongan penjualan, memakai wiraniaga mereka sendiri, atau`membeli jaringan distribusi. Tetapi metode ini tidak dapat memberikan informasi tentang cara membujuk distributor agar mau menjual produk baru perusahaan.

d)   Test Markets

Uji pasar adalah cara utama dalam menguji sebuah produk baru dalam situasi yang sama dengan yang nantinya akan dihadapi dalam peluncuran produk yang bersangkutan. Perusahaan umumnya akan bekerja sama dengan perusahaan riset dalam menentukan kota dimana wiraniaga perusahaan nantinya akan mencoba membujuk para distributor agar bersedia untuk menjual produk perusahaan. Perusahaan melakuan promosi dan periklanan sama dengan yang akan dilaksanakan dalam pemasaran secara nasional. Biaya yang nantinya dibutuhkan tergantung pada jumlah kota, lama pengujian, serta jumlah data yang diinginkan perusahaan.

Melalui uji pasar akan didapatkan beberapa manfaat, diantaranya adalah memberikan prediksi yang dapat diandalkan tentang penjualan dimasa yang akan datang, pengujian awal terhadap rencana pemasaran, mengetahui kekurangan produk, mendapat gambaran berbagai masalah potensial dalam jaringan distribusi, dan mendapat pemahaman lebih baik mengenai perilaku berbagai segmen pasar.

Sementara, produk bisnis juga mendapatkan manfaat dari uji pasar, dimana pengujiannya bervariasi tergantung dari jenis barangnya. Barang industri yang mahal dan memakai teknologi baru pada umumnya menjalani pengujian Alpha dan Beta. Pengujian Alpha ialah pengujian produk dengan tujuan mengukur serta meningkatkan kinerja, rancangan, keandalan, dan biaya operasi produk. Apabila hasil pengujian alpha baik, maka perusahaan akan melanjutkannya dengan melakukan pengujian Beta dengan mengundang para konsumen potensial agar dapat melaksanakan pengujian secara rahasia ditempat mereka sendiri.

Metode uji pasar lainnya ialah memperkenalkan produk bisnis baru dalam pameran dagang. Produk baru industrial juga dapat diuji ditempat pajangan distributor atau dealer. Cara lain yang bisa ditempuh ialah uji pemasaran, dimana perusahaan membuat pasokan produk dengan jumlah terbatas dan diserahkan pada wiraniaga untuk dijual didaerah geografis yang terbatas dengan dukungan katalog, promosi, dan sebagainya. Melalui cara demikian, manajemen akan dapat mempelajari apa saja yang mungkin terjadi dalam pemasaran dengan skala penuh serta memberikan informasi yang lebih lengkap dalam memutuskan komersialisasi produk yang bersangkutan.

Posted by Rakhmi Rusdiani On Maret 15, 2021 No comments READ FULL POST

Senin, 01 Maret 2021

TUGAS

1. Sebutkan elemen-elemen dari biaya Overhead Pabrik!

2. Jelaskan perbedaan Full Costing dan Variable Costing!

3. Sebutkan unsur-unsur biaya produksi! 


Tata cara mengerjakan tugas:

1. Kerjakan tugas di buku catatan anda.
2. Kumpulkan tugas dengan memberikan bukti foto hasil jawaban anda dan kirim melalui link google form berikut ini: Pengumpulan Tugas 12
3. Pengumpulan tugas maksimal 24 jam setelah jam pelajaran selesai
Posted by Rakhmi Rusdiani On Maret 01, 2021 No comments READ FULL POST

Laporan Biaya Produksi

   Laporan biaya produksi disebut pula sebaga laporan harga pokok produksi. Perhitungan laporan biaya produksi ini mengutamakan perhitungan 3 hal yaitu:

1) Data produksi. Dibuat pelaporan mengenai rincian jumlah produk yang melalui proses pembuatan, jumlah produk yang telah selesai diproduksi, serta keseluruhan jumlah produksi yang dihasilkan dari awal sampai akhir dalam suatu periode. 

2) Biaya yang dibebankan. Dibuat pelaporan mengenai rincian harga satuan per produk / per barang yang didalamanya telah meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan overhead pabrik.

3) Perhitungan harga pokok. Dibuat pelaporan mengenai rincian harga pokok ketika produk telah selesai diproduksi, dan memasuki departemen produksi, hingga memasuki gudang penemepatan produk yang telah selesai diproduksi. Harga pokok produksi berfungsi sebagai dasar dalam menentukan harga jual. Untuk menetapkan harga jual, penting bagi perusahaan untuk mengetahui besarnya biaya yang dibutuhkan untuk memproduksi batang yang akan dijual. Biaya tersebut sring disebut sebagai harga pokok produksi.

Unsur – Unsur Biaya Produksi

Biaya produksi dapat meliputi unsur-unsur sebagai berikut:

1)  Bahan Baku Langsung (Direct Material)

        Semua bahan baku yang secara fisik bisa diidentifikasi sebagai bagian dari barang jadi dan yang dapat ditelusuri pada barang jadi itu dengan cara yan sederhana dan ekonomis, atau merupakan setiap baha baku yang menjadi bagian yang tak terpisahkan dari produk jadi.sebaai contoh, dalam membuat pakaina pria, kain merupakan bahan langsung.

2) Tenaga Kerja Langsung (Direct Labour)

      Tenaga kerja yang melakukan konversi bahan baku langsung menjadi produksi jadi dan dapat dibebankan secara layak ke produk tertentu atau merupakan upah yang diperoleh pekerja yang mengubah bahan dari keadaa mentah menjadi produk jadi. Sebagai contoh, upah yang dibayarkan kepada pekerja pabrik pakaian yang memotong kain dan menjahit hasil potongan tersebut aalah biaya tenaga kerja langsung.

3)  Overhead pabrik (Factory Overhead)

           Terdiri atas semua biaya manufaktur yang tidak ditelusuri secara langsung ke output tertentu. Overhead pabrik biasanya memasukkan semua buiaya manufaktur kecuali bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung. Terkadang biaya ini disebut sebagai overhead produksi (manufacturing overhead) atau beban pabrik (factory burden). Penekanannya disini adalah pada istilah biaya produksi. Sebagai contoh, upah pengendali persediaan adalah overhead pabrik. Namun, gaji seorang tugas penjualan merupakan beban pemasaran.

      Elemen-elemen dari biaya Overhead Pabrik yaitu:

      a)      Biaya bahan baku idak langsung

      b)      Biaya tenaga kerja tidak langsung

      c)      Biaya depresiasi dan amortisasi aktiva tetap

      d)      Biaya reparasi dan pemeliharaan mesin

      e)      Biaya lisrtik dan air pabrik

      f)       Biaya asuransi

      g)      Operasi lain-lain

      Perusahaan perlu mengkalkulasikan biaya produksi sebagai dasar perhitungan harga pokok produksi. Dalam menentukan harga pokok produksi perusahaan dapat menggunakan dua metode yaitu full costing dan variable costing. Pada metode full costing semua biaya produksi diperhitungkan baik yang bersifat variabel maupun yang bersifat tetap. Biaya-biaya produksi tersebut yaitu terdiri  dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik baik yang bersifat variabel maupun tetap sedangkan pada metode variable costing biaya produksi yang diperhitungkan hanyalah yang bersifat variabel saja.

      Metode penentuan harga pokok produksi adalah cara memperhitungkan unsur-unsur biaya ke dalam harga pokok roduksi. Dalam memperhitungkan unsur-unsur biaya ke dalam harga pokok produksi terdapat dua pendekatan, yaitu full costing dan variable costing.

           1)      Full Costing

Full Costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang memperhitungan semua unsur biaya produksi ke dalam harga pokok produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik, baik yang berperilaku variabel maupun tetap ditambaha dengan biaya nonproduksi (biaya pemasaran dan biaya adminsitrasi dan umum). Dengan demikian harga pokok produksi menurut full costing terdiri dari unsur biaya produksi.

           2)      Variable Costing

Variable Costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang hanya memperhitunkan biaya produksi yang berperilaku variable ke dalam harga pokok produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik variabel ditambah dengan biaya nonproduksi variabel (biaya pemasaran variabel dan biaya administrasi dan umum variable) dan biaya terdiri.


       Kerjakan tugas berikut ini: Tugas 12
Posted by Rakhmi Rusdiani On Maret 01, 2021 No comments READ FULL POST

Kamis, 25 Februari 2021

TUGAS

1. Jelaskan perbedaan biaya eksplisit dan biaya emplisit!

2. Bagaimana cara menghitung TFC AVC TVC?

3. Jelaskan perbedaan biaya produksi dan biaya operasional!


Tata cara mengerjakan tugas:

1. Kerjakan tugas di buku catatan anda.
2. Kumpulkan tugas dengan memberikan bukti foto hasil jawaban anda dan kirim melalui link google form berikut ini: Pengumpulan Tugas 11
3. Pengumpulan tugas maksimal 24 jam setelah jam pelajaran selesai
Posted by Rakhmi Rusdiani On Februari 25, 2021 No comments READ FULL POST

PENGERTIAN BIAYA

Biaya adalah pengeluaran ekonomis yang diperlukan untuk perhitungan proses produksi. Menurut ilmu ekonmi, biaya terbagi menjadi 2, yaitu biaya eksplisit dan biaya emplisit. Biaya eksplisit adalah biaya-biaya yang terlihat secara fisiki sperti uang. Sedangkan biaya implisit adalah biaya-biaya yang tidak terlihat secara langsung yaitu misalnya penyusutan barang modal.

   Biaya prosuksi adalah akumulasi dari seluruh biaya yang dibutuhkan dalam proses produksi dengan tujuan menghasilka suatu produk/barang. Biaya produksi ini diperlukan untuk mendukung proses pengolahan bahan baku menjadi produk yang jadi siap dipasarkan kepada konsumen.

Biaya produksi adalah keseluruhan biaya produksi ekonomi yang dibutuhkan dalam kegiatan produksi suatu barang. Biaya produk ini mempunyai definisi yang berbeda dengan biaya operasional. Bedanya dengan biaya operasional adalah biaya atau pengeluaran oleh suatu perusahaan untuk mendukung sistem kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan tersebut.

KLASIFIKASI BIAYA

Pengeluaran biaya menurut fungsi pokok dalam perusahaan. Dalam perushaan manufaktur biaya dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok: biaya prosuksi, biaya pemasaran, serta biaya administrasi atau umum.

Penggolongan biaya menurut hubungan biaya dengan suatu yang dibiayai dalam hubungannya dengan sesuatu yang dibiayai, biaya dibagi mejadi 2 golongan:

1)  Biaya Langsung

Biaya langsung adalah biaya yang terjadi, yang penyebab satu-satunya adalah karena adanya suatu yang dibiayai. Dengan demikian dengan mudah diindentifikasikan dengan sesuatu yang dibiayai.

2)  Biaya Tidak Langsung

Biaya tidak langsung adalah biaya yang terjadinya tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai. Biaya ini tidak mudah diidentifikaikan dengan produk tertentu.

Penggolongan menurut perilakunya dlama hubungnnya dengan perubahan volume penjualan. Biaya dapat digolongkan menjadi 4:

1)  Biaya Variable

Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berupa sebanding dengan perubahan volume kegiatan

2)  Biaya Semivariabel

Biaya semivariabel adalah biaya yang berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan.

3)  Biaya Semifixed

Biaya semifixed adalah biaya yang tepat untuk tingkat volume kegiatan tertentu dan berubah engan tujuan dengan jumlah konstanta pada volume produksi tertentu.

4)  Biaya Tetap

Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kegiatan tertentu.

Penggolongan biaya atas dasar jangka waktu manfaatnya. Biaya ini dapat dibagi menjadi 2:

1) Pengeluaran modal adalah biaya yang mempunyai manfaat lebih dari satu periode akuntansi.

2) Pengeluaran pendapat adalah biaya yag mempunyai manfaat dalam periode akuntansi terjadinya pengeluaran tersebut.

BIAYA PRODUKSI

    Biaya berbeda dengan biaya dengan non produksi perbedaanya adalah biaya non produksi merupakan biaya yang erat kaitannya dengan fungsi pengembangan, pemasaran, layanyanan pelanggan, design maupun administrasi pada umunya.

ANALISIS BIAYA PRODUKSI

1) Biaya total (TFC) adalah keseluruhan biaya yang harus dikeluarkan oleh perushaan untuk membeli semua keperluan baik barang maupun jasa yang akan digunakan dalam proses produksi demi menghasilkan/produksi suatu barang. Total Fixed Cost dihitung untuk memperoleh faktor produksi yang tidak dapat berubah jumlahnya. Untuk menghitung Biaya Tetap Total/Total Fixed Cost (TFC) adalah dengan cara menambah Biaya Tetap/Fixed Cost (FC) dengan Biaya Variabel/Variabel Cost (VC).

2) Biaya Variabel Total/Total Variabel Cost (TVC) adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh faktor produksi variabel. Cara menghitung Variabel Rata-Rata/Average Variabel Total (TVC) dengan jumlah produksi.

3) Cara menghitung Biaya Rata-Rata/Average Variable Cost (AFC) adalah cara biaya total dibagi dengan jumlah produksi.

4) Cara menghitung biaya Total Rata-Rata/Average Total Cost (AC) adalah dengan cara Biaya Total dibagi dengan jumlah produksi.

5) Biaya Marginal/Marginal Cost (MC) diperoleh melalui hasil penambahan Biaya Produksi yang digunakan untuk menambaha produksi satu unit barang/produksi.


Kerjakan tugas berikut ini: Tugas 11

Posted by Rakhmi Rusdiani On Februari 25, 2021 No comments READ FULL POST
  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube

    Blogger news

    Blogroll

    About